Total Tayangan Laman Gue ^^

let's go, Joinn now!!

Kamis, 02 Desember 2010

Kehidupanku selalu di isi dengan "Bullying"

Cermie! (Cerpenan kami)


          Kalau aku bisa, aku ingin sekali dilahirkan kembali menjadi seseorang yang baru, kepribadian yang baru, serta lingkungan kehidupanku yang baru. Tetapi, Permintaanku hanyalah percuma dan tak akan mungkin dapat terkabulkan. Hidupku hanya di permainkan saja. Oleh Ayah, Ibu, teman-teman, om tante, dan tentunya orang-orang disekitarku. Mereka melihatku dengan tampang jijik untuk mendekatiku. Apa salahku? Atau mungkin karena kejadian itu? tetapi, menurutku itu hanyalah masalah sepele yang diperbesar-besarkan oleh orang-orang yang sirik, dan ingin membalas dendam kepadaku. Karena, aku adalah seorang anak guru kejam. Tetapi, kenapa harus aku yang harus menanggung kesalahan-kesalahan orang tuaku. Ini tidak adil, tapi apa yang bisaku lakukan. Apa aku harus membalas kembali bullyingan mereka? tapi, jiwa ragaku tak sanggup untuk melakukannya. Dan karena bullyingan itu semuah aku menjadi buta, dan lumpuh. Aku hanya dapat mendengar dan berbicara saja. Hingga hari ini, usiaku yang sudah berkepala dua. Bullying itu tetap terus menjeputku, aku masih ditempa dengan bullying.  Apakah hidupku selalu seperti ini? . Hingga suatu hari, seseorang yang terdengar sehat bugar, baik jasmani maupun rohani. Sambil tersipu kaget iya melihatku. Matanya tak berkedip sedetikpun melihatku. Lalu, iya memulai percakapannya denganku. "Apakah kau itu Zaverika Vanmeliya qufarabbih?" tanyanya sambil tersipu-sipu lalu memeluku, setelah aku menganggukan kepalaku yang sangat berat ini. "Tolonglah ikut denganku, ibuku sedang sakit di rumah, bantulah ibuku" dengan meneteskan air mata setetes demi setetes. "baiklah, aku siap membantu siapa saja yang butuh pertolongan, dari wanita ssepertiku" jawabku dengan menahan air mata yang keluar. Karena, baru kali ini ada seseorang yang meminta pertolonganku dengan menangis. Biasanya aku takut untuk menerima tawarannya, karena aku sudah tau pasti aku akan dilakukan seperti itu lagi. Tapi, hati ini tak tega untuk membiarkan seseorang yang menghampiriku sambil memeluku dan meminta bantuanku. Aku beranikan diri mengikutinya. Tangannya yang lembut, seperti menggambarkannya seseorang yang penuh dengan kasih sayang. Sesampai dirumah ibunya, ibunya langsung .meminta maaf atas kejadian 8 tahun yang lalu itu. Saat dimana akukehilangan mata dan kaki-kakiku, karena seseorang menabrakku hingga sapai seperti ini. Rupanya, seseorang itu adalah sahabatku. Sahabat dariku menginjak bangku sekolah dasar hingan sekolah menengah pertama. Dia yang sedang menunggu ajalnya, karena penyakit yang sangat berbahaya yaitu, hepatitis D. Aku maafkan dengan hati yang tulus, karena ia adalah sahabatku, walau ia pernah membullyingku tapi, ia tetap sahabatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar